Selasa, 05 Juni 2012

di ajar 'mengerti' bukan 'prihatin'

Pertama kali mengajak Fiya dan Ibrahim ke Toys Kingdom, Bekasi Barat. Ibunya saja terpesona dengan mainan yang dipajang , Fiya menemukan permainan yang selama ini tokohnya familiar di video yang di download dari youtube , Ibrahim terkesima melihat koleksi mobil2an dan kereta apinya.
Rencana awalnya ibu mau melihat harga lego hmm dengan kualitas yang ada di toys kigdom cukup berat di kantong..hiks
Di tengah 'ketakjupan' kami melihat anak yang menangis karena menginginkan sebuah mainan...Fiya dan ibrahim melihat dan diam.

Bu barbienya bagus ya...Fiya mau..hiks ibu lihat harganya 300 rb lebih..
Ok insyaAllah kita bisa beli, kita (ibu n Fiya ) menabung dulu sampai bulan Juni, insyaAllah setelah itu kita hitung baru deh kita kesini lagi ..ok ! ok bu....

It's so simple,Alhamdulillah  tanpa tangisan kami keluar dari toys kingdom .. yang ada semangat menabung untuk membeli Barbie.

Membesarkan anak di tengah dunia yang semakin hedonis dan keluarga ibu yang lumayan gampang aja beli2 tanpa perhitungan panjang yang akibatnya banyak yang mubazir, Ayah Teguh dan Ibu Irmi dari awal punya target untuk membesarkan Fiya n Ibrahim , menjadikan anak2 yang punya 'Pengertian' dan Qonaah.

Pengertian : pada saat kita punya dananya n diperlukan silahkan di penuhi, tapi pada saat punya keinginan tapi dananya tidak ada, yuk kita cari jalan keluarnya, dengan cara menabung dulu atau membuatnya sendiri (misalnya mainan).

Alhamdulillah pengertian yang dibangun dari kecil ini sampai saat ini Fiya dan Ibrahim tidak pernah memaksakan diri untuk dipenuhi permintaannya, menabung menjadi kekuatan utama mereka untuk membeli mainan yang diinginkan.

Bukan prihatin , anak 'wajib' menahan keinginan, padahal kemampuan orang tua ada, alasannya untuk memberi kebiasaan pada anak agar tidak 'boros'?
Si anak sampai 'ngeces'. kebayang efek negatifnya kalau si anak tidak diberikan pengertian bisa jadi dia akan mencuri.

Tidak ada komentar: